Operasi Lutut dengan Minimal Invasif untuk Cedera Olah raga

Saat mendribel, mengoper atau mensepak bola terasa salah satu kaki terasa lemah seakan mau lepas itu adalah salah satu gejala cedera ligament yang mungkin anda rasakan saat berolah raga.

Tenang, anda tidak sendiri. Sebagian pemain top sepak bola pernah merasakan cedera seperti yang anda alami, sebut saja Zlatan Ibrahimovic, dll juga pernah mengalaminya.

Kesan lain juga dirasakan oleh penggemar olah raga lari dan lompat seperti seakan-akan lutut tidak kuat menopang badan baik saat bergerak atau saat berdiri.

Baik pemain profesional atau bukan tapi yang jelas perasaan atau kondisi ini sangat menganggu dan membawa efek buruk apabila tidak diperbaiki.

Keluhan ini juga bisa disebabkan bukan hanya saat olah raga tapi bisa pada kondisi tiba-tiba lutut terasa terkunci tidak dapat bergerak dari posisi jongkok atau berdiri dan menimbulkan rasa sakit yang sangat hebat dan baru bisa digerakkan kembali bila kita memposisikan lutut yang sakit itu pada posisi tertentu.

Keadaan diatas biasanya merupakan tanda dan keluhan cedera ligament atau struktur lain pada lutut.

Apasih Ligament itu?

Untuk dapat memahami dengan mudah tentang operasi minimal invasif pada lutut, sebaiknya pemahaman dan pengertian anatomi lutut diperlukan sekali. Sehingga kita dapat mudah membayangkan bagian mana dari lutut kita yang cedera saat berolah raga.

Penjelasan mudahnya adalah pengikat antara sendi bisa disebut sebagai ligament.

Pada sendi lutut secara umum disetiap sisi dan tengahnya ada ligament sebagai pengikatnya. Tujuannya adalah biar sendi lutut bisa bergerak sinkron dan juga membatasi gerakan menyamping.

Bagian dalam ada ligament yang disebut Medial Collateral Ligament (MCL), bagian luar disebut Lateral Collateral Ligament (MCL), bagian tengah dalam depan disebut Anterior Cruciate Ligament (ACL) dan bagian tengah dalam belakang disebut Posterior Cruciate Ligament (PCL).

Anatomi lutut

Sebenarnya selain ke empat Ligament tersebut masih ada ligament lainnya yang menopang fungsi lutut namun untuk mempermudah, saya tidak membahas lainnya dalam tulisan ini.

Jenis cedera pada ligament saat berolah raga bisa berupa robek / Tear atau bisa putus total / Complete Ruptur, bisa dialami tunggal satu ligament saja atau diikuti dengan ligament lain serta struktur lain seperti bantalan sendi atau Meniscus.

Apakah hanya ligament saja yang cedera saat berolah raga?

Cedera saat berolah raga bisa saja melibatkan ligament tunggal dan bisa juga mencederai Meniscus sebagai bantalan antar tulang sendi lutut.

Ciri khas keluhan yang mengenai miniscus ini biasanya ada perasaan lutut seperti terkunci dan sakit untuk digerakkan.

Cedera pada Meniscus ini pun bisa robek / tear atau terlepas dari akarnya, tergantung seberapa berat mekanisme cedera saat berolah raga.

Mechanism of Injury (Mekanisme Cedera)

Bisa berupa hantaman langsung atau tidak langsung mengenai lutut seperti lutut terbentur atau yang sering ditemui disebut dan dikenal dengan O’Donoghue’s Unhappy Triad, adalah cedera lutut yang pertama sekali diterangkan oleh O’Donoqhuue pada tahun 1950 yaitu cedera pada lutut yang melibatkan :

  1. Putus / Rupturnya Medial Collateral Ligament
  2. Rusaknya Medial Meniscus, dan
  3. Putusnya / Rupturnya Anterior Cruciate Ligament.

Kerusakan ini terjadi akibat mekanisme cedera lutut berputar dan tertekuk kearah dalam, dimana cedera ini memerlukan tindakan operasi segera.

Operasi Minimal Invasif dan Keuntungannya

Tindakan yang dilakukan pada cedera ligament dan meniscus, bisa berupa operasi dengan pembukaan sendi lutut dengan sayatan luas atau bisa dengan operasi minimal invasif yaitu hanya membuat luka / sayatan yang kecil pada lutut.

Untuk operasi minimal invasif ini diguanakan alat yang disebut arthroscopy. Alat ini dapat menjangkau sebagian besar permukaan sendi didalam lutut.

Sumber Foto
https://images.app.goo.gl/JiSRsDFdUN9TADAJA

Keuntungan dari operasi dengan menggunakan alat ini adalah luka yang dihasilkan cukup kecil pada setiap luka minimal 2 tempat sayatan dengan masing-masing ukuran luka tidak lebih 1 cm yang menyebabkan penyembuhan luka pun cepat, juga tanpa ada terlihat bekas operasi yang telah dilakukan tanpa harus kawatir akan terjadinya infeksi.

Lain halnya dengan operasi dengan cara pembukaan seluruh sendi lutut. Cara ini dengan metode melakukan sayatan yang luas pada sendi lutut untuk memperbaiki kerusakan ligament, meniscus atau cartilage yang ada dan struktur lain pada lutut.

Otomatis jenis operasi ini menghasilkan bekas luka operasi yang luas, kemungkinan infeksi juga besar dan terkadang terjadi kasus kekakuan sendi.

Sehingga dokter lebih populer memilih operasi menggunakan metode minimal invasif dibandingkan metode lainnya.

Pemilihan jenis operasi diatas tergantung dari indikasi yang ada, bisa juga atas permintaan pasien dengan syarat dan ketentuan selama tidak ada gejala infeksi sebelum dilakukan operasi ini.

Semoga bermanfaat..

==========================================

Catatan: Disadur dan disajikan dari intisari berbagai sumber untuk pemahaman masyarakat awam.

==========================================



About the Author

Hendrian Chaniago

Hendrian Chaniago, orang minang asli, tinggal di Makassar, sebagai dokter anggota Polri, atau anggota Polri yang merangkap sebagai dokter, dan juga dokter spesialis ortopedi & traumatologi konsultan pinggul dan lutut (Hip and Knee) Alamat Praktek : RS. BHAYANGKARA MAKASSAR (07.00 S/D 15.00 WITA). RS. HERMINA MAKASSAR (16.00 S/D 18.00 WITA).RSUD. HAJI MAKASSAR (15.00 S/D 16.00 WITA).Silahkan berkonsultasi dengan mengisi kolom komentar yang disediakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *