SIBUK DALAM MENGOREKSI DIRI SENDIRI

Khutbah Jumat, 4 Des 20 di Masjid Raudhatul Jannah RS.Bhayangkara Makassar .

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Adzan.

Khutbah Pertama.

بسم الله الرحمن الرحيم

إنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ ونَسْتَغفِرُهُ،

وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرشِدًا

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بَلَّغَ الرِّسالةَ، وَأَدَّى الْأَمَانَةَ، وَنَصَحَ الأمَّةَ، وَجاهَدَ فِى اللهِ حَقَّ جِهادِهِ حَتَّى أَتَاهُ اليَقِينُ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِه وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُم بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ

عِبَادَ اللهِ

Pada kesempatan jumat kali ini, saya menasehatkan diri saya pribadi dan jamaah sekalian untuk sama-sama bertakwa kepada Allah Azza wa Jalla, sebagaimana firman Allah dalam QS. Annisa (4: 1)

أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.

dan pada ayat, QS. Ali “Imran (3:102)

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.

dan pada ayat berikutnya QS. Al Ahzab (33:70-71)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Hai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasulullah, bertakwalah kepada Allah dalam segala urusan kalian dan selalu berusahalah berkata benar, niscaya Allah akan memperbaiki dan menerima amalan kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan barangsiapa yang senantiasa mentaati Allah dan Rasul-Nya maka dia akan meraih kemenangan yang besar.

Ketahuilah Para jamaah

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْد

Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah dan sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shallahu ‘alaihi wa sallam, dan sejelek-jeleknya perkara agama yang di ada-adakan, setiap perkara agama yang di ada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan (HR. Muslim)

Pada kesempatan jumat kali ini, Saya akan memulai dengan Firman Allah dalam QS. An Nahl (16 : 125)

اُدۡعُ اِلٰى سَبِيۡلِ رَبِّكَ بِالۡحِكۡمَةِ وَالۡمَوۡعِظَةِ الۡحَسَنَةِ‌ وَجَادِلۡهُمۡ بِالَّتِىۡ هِىَ اَحۡسَنُ‌ؕ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعۡلَمُ بِمَنۡ ضَلَّ عَنۡ سَبِيۡلِهٖ‌ وَهُوَ اَعۡلَمُ بِالۡمُهۡتَدِيۡنَ

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Dari ayat diatas dapat disimpulkan beberapa cara untuk mengkoreksi orang lain, dengan cara:

  1. Hikmah
  2. Pelajaran yang baik
  3. Bantah dengan cara yang baik

Namun alangkah baiknya sebelum kita mengkoreksi orang lain lebih baik kita mengkoreksi diri kita terlebih dahulu, sebagaimana hadist Rasulullah

Sebagaimana pesan Sahabat Nabi Amirul Mukminin Umar bin Khottob :

” حاسبوا أنفسكم قبل أن تحاسبوا ”
” Evaluasilah (Hisablah) dirimu sebelum kalian dihisab dihadapan Allah kelak”

Saya mencoba memfokuskan pembahasan tertutama pada mengoreksi diri sendiri terlebih dulu, sebelum mengkoreksi diri orang lain.

Karena dikesempatan jumat ini yang merupakan momentum kita saling mengkoreksi diri kita sejak jumat yang lalu, sebagaimana hadist Rasulullah yang di Riwayatkan oleh Imam Muslim

وَعَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( الصَّلَوَاتُ الخَمْسُ ، وَالجُمُعَةُ إِلَى الجُمُعَةِ ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ ، مُكَفِّراتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الكَبَائِرُ )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat, dan Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa-dosa yang di antara semua itu, jika dosa-dosa besar dijauhi.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 233]

Diakibatkan karena kesibukkan kita perharinya sehingga kita lalai untuk mengkoreksi diri, maka di waktu jumat ini kitab mencoba melakukan koreksi diri selama sepekan yang lalu.

Coba kita urutkan dari tengah malam sampai tengah malam kembali, dari mata terbuka di pagi hari sampai mata tertutup kembali.

  1. Selama 1 minggu ini berapa kali kita bangun malam, apakah selama bangun malam itu kita melaksanakan sholat malam atau tidur kembali.
  2. Selama 1 minggu ini berapa kali kita melaksanakan sholat fajar dimana fadilahnya lebih baik dunia dan isinya.
  3. Selama 1 minggu ini berapa kali kita melaksanakan sholat shubuh secara berjamaah di masjid, sebagaimana yang kita ketahui bahwa kemunafikan terlihat pada orang yang tidak melaksanakan sholat shubuh
  4. Selama 1 minggu ini berapa kali kita melaksanakan sholat Isyra’, dimana fadilahnya sebagaimana orang haji dan umrah
  5. Selama 1 minggu ini berapa kali kita melaksanakan sholat berjamaah tepat waktu di mesjid
  6. selama 1 minggu ini berapa kali kita melaksanakan sholat sunnah qobliah dan ba’diah serta mu’akad dan ghoiru mu’akad
  7. selama 1 minggu ini berapa kali telah bersyukur dengan membaca alhamdulillah dan beristighfar setiap hari
  8. selama 1 minggu ini sudah berapa lembar dari mushaf alquran yang sudah kita baca
  9. selama 1 minggu ini sudah berapa kali melupakan berdoa saat melakukan sesuatu dan setelah selesai sesuatu
  10. dan lain sebagainya

Dengan segala hal tersebut diatas, pastilah kita sendiri yang memahami kekurangan yang telah kita lakukan, dan dengan kekurangan itu apakah akan tetap kita pelihara, akan sampai kapan kita akan begini terus dan yakinlah tidak ada jaminan napas ini untuk detik kedepan.

ومايذكر إلاأولواالألباب

Tiada yang bisa memikirkannya kecuali orang yang berakal. QS. Al Imran (3:7)

Doa Penutup Khotbah Jumat Pertama

بَارَكَ اللهُ لِي وَلكُمْ فِى الْقُرآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ , وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّحِمِيْنَ.

Khutbah Kedua

Bismillahirrahmanirrahim, Allah Ta’ala berfirman,

اِنَّ اللّٰہَ لَا یُغَیِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتّٰی یُغَیِّرُوۡا مَا بِاَنۡفُسِہِمۡ ؕ

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” Q. S.Ar Ra’du [13] : 11.

Kami tutup khutbah jumat ini dengan

Bacaan Doa Penutup Khotbah Jumat

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ

.رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ ٱلْوَهَّابُ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

. وصلى الله على نبينا محمد وعلى اله وصحبه أجمعين

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ

وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

About the Author

Hendrian Chaniago

Hendrian Chaniago, orang minang asli, tinggal di Makassar, sebagai dokter anggota Polri, atau anggota Polri yang merangkap sebagai dokter, dan juga dokter spesialis ortopedi & traumatologi konsultan pinggul dan lutut (Hip and Knee) Alamat Praktek : RS. BHAYANGKARA MAKASSAR (07.00 S/D 15.00 WITA). RS. HERMINA MAKASSAR (16.00 S/D 18.00 WITA).RSUD. HAJI MAKASSAR (15.00 S/D 16.00 WITA).Silahkan berkonsultasi dengan mengisi kolom komentar yang disediakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *